1. Pemutar MP3
Dahulu, pemutar musik MP 3 menjadi gadget dambaan, terutama bagi anak muda. Namun kini tidak lagi seiring merebaknya ponsel dengan pemutar musik tidak kalah berkualitas.
Fenomena tersebut terbukti di Inggris. Menurut penelitian biro peneliti pasar Mintel, penjualan MP3 player seperti iPod turun drastis sebesar 22% di negara kerajaan itu.
Tren penurunan tersebut diprediksi terus berlanjut. Tahun 2017, diproyeksi persentase penurunan mencapai 50% sampai 90% dalam skenario terburuk.
Saat ini, pasar pemutar MP3 masih dikuasai Apple iPod. Namun penjualan iPod pun semakin anjlok. Dalam laporan terakhirnya, Apple menjual 5,3 juta unit iPod, turun 19% dari tahun sebelumnya.
Fenomena tersebut terbukti di Inggris. Menurut penelitian biro peneliti pasar Mintel, penjualan MP3 player seperti iPod turun drastis sebesar 22% di negara kerajaan itu.
Tren penurunan tersebut diprediksi terus berlanjut. Tahun 2017, diproyeksi persentase penurunan mencapai 50% sampai 90% dalam skenario terburuk.
Saat ini, pasar pemutar MP3 masih dikuasai Apple iPod. Namun penjualan iPod pun semakin anjlok. Dalam laporan terakhirnya, Apple menjual 5,3 juta unit iPod, turun 19% dari tahun sebelumnya.
2. Perangkat GPS
Perangkat Global Positioning System (GPS) yang berdiri sendiri pernah sangat diminati, terutama bagi pengemudi mobil. Namun saat ini, semakin banyak smartphone dibekali layanan peta mumpuni.
Akurasi peta di ponsel cerdas pun tidak kalah bagusnya. Ditambah pula dengan berbagai fitur seperti instruksi arah dengan suara.
Beberapa smartphone bisa pula dipasang di dashboard sebagai petunjuk arah. Sehingga lambat laun peran gadget GPS yang berdiri sendiri semakin terancam.
Terlebih, orang perlu mengeluarkan biaya tambahan yang tidak sedikit untuk membeli perangkat GPS. Sehingga mengapa tidak sekalian saja menggunakan ponsel sebagai penunjuk arah.
Akurasi peta di ponsel cerdas pun tidak kalah bagusnya. Ditambah pula dengan berbagai fitur seperti instruksi arah dengan suara.
Beberapa smartphone bisa pula dipasang di dashboard sebagai petunjuk arah. Sehingga lambat laun peran gadget GPS yang berdiri sendiri semakin terancam.
Terlebih, orang perlu mengeluarkan biaya tambahan yang tidak sedikit untuk membeli perangkat GPS. Sehingga mengapa tidak sekalian saja menggunakan ponsel sebagai penunjuk arah.
3. Netbook
Beberapa analis sudah menyatakan tahun 2013 adalah tahun kematian bagi netbook. Didukung oleh fakta banyak vendor besar mulai berhenti memproduksi laptop mungil tersebut.
Asus sebagai pionir netbook dikabarkan berhenti memproduksinya pada tahun ini. Demikian juga dengan HP, Acer dan Samsung.
Berbagai faktor menyebabkan kematian netbook sulit dihindari. Misalnya semakin murahnya laptop yang membuat konsumen lebih memilihnya.
Juga serbuan tablet PC yang dipelopori iPad. Konsumen menganggap tablet PC lebih keren dan lebih praktis dibandingkan netbook.
Asus sebagai pionir netbook dikabarkan berhenti memproduksinya pada tahun ini. Demikian juga dengan HP, Acer dan Samsung.
Berbagai faktor menyebabkan kematian netbook sulit dihindari. Misalnya semakin murahnya laptop yang membuat konsumen lebih memilihnya.
Juga serbuan tablet PC yang dipelopori iPad. Konsumen menganggap tablet PC lebih keren dan lebih praktis dibandingkan netbook.
4. Smartphone Layar Kecil
Belakangan ini, vendor ponsel seolah berlomba membuat smartphone dengan layar besar. Sehingga memunculkan prediksi ponsel cerdas berlayar kecil semakin ditinggalkan.
Terutama di kelas menengah sampai atas, smartphone zaman sekarang punya layar setidaknya 4 inch. Apple misalnya, beralih dari layar 3,5 inch ke 4 inch.
Vendor yang lain malah lebih dulu memulai tren ini. Bahkan Samsung merilis ponsel jumbo Galaxy Note dengan bentang layar di atas 5 inch.
Konsumen pun menyukai layar yang lebih besar karena menyenangkan untuk melihat konten multimedia atau ngegame. Meski mungkin menjadi kurang portabel.
Terutama di kelas menengah sampai atas, smartphone zaman sekarang punya layar setidaknya 4 inch. Apple misalnya, beralih dari layar 3,5 inch ke 4 inch.
Vendor yang lain malah lebih dulu memulai tren ini. Bahkan Samsung merilis ponsel jumbo Galaxy Note dengan bentang layar di atas 5 inch.
Konsumen pun menyukai layar yang lebih besar karena menyenangkan untuk melihat konten multimedia atau ngegame. Meski mungkin menjadi kurang portabel.
5. Telepon Kabel
Memang telepon kabel masih menjamur di banyak rumah tangga. Namun rasanya, sudah sangat sedikit yang menggunakannya.
Dahulu memang orang masih mengandalkan telepon kabel untuk berkomunikasi. Namun kedatangan ponsel mengubah segalanya.
Mudah dibawa kemana-mana dan biaya komunikasi yang semakin murah, orang lebih memilih memakai ponsel ketimbang repot-repot mengangkat telepon kabel.
Terlebih, ponsel semakin canggih yang seakan membuat kehidupan manusia terpusat di perangkat ini. Telepon kabel pun saat ini menjadi pajangan saja di rumah tangga.
Dahulu memang orang masih mengandalkan telepon kabel untuk berkomunikasi. Namun kedatangan ponsel mengubah segalanya.
Mudah dibawa kemana-mana dan biaya komunikasi yang semakin murah, orang lebih memilih memakai ponsel ketimbang repot-repot mengangkat telepon kabel.
Terlebih, ponsel semakin canggih yang seakan membuat kehidupan manusia terpusat di perangkat ini. Telepon kabel pun saat ini menjadi pajangan saja di rumah tangga.
6. Ponsel non Kamera
Dahulu, kamera masih menjadi kebutuhan nomor sekian di ponsel. Dan harga ponsel berkamera pun masih sangat mahal.
Namun saat ini, kamera sudah menjadi fitur wajib di ponsel. Kemampuannya pun semakin canggih dan harganya kian murah.
Sudah sangat sedikit model ponsel yang keluar tanpa fasilitas kamera. Dan mungkin perlahan-lahan akan punah sepenuhnya.
Namun saat ini, kamera sudah menjadi fitur wajib di ponsel. Kemampuannya pun semakin canggih dan harganya kian murah.
Sudah sangat sedikit model ponsel yang keluar tanpa fasilitas kamera. Dan mungkin perlahan-lahan akan punah sepenuhnya.
7. Voice Recorder
Perangkat perekam suara pernah laris di masa lalu. Meski harganya cukup mahal, namun memang kualitas rekamannya bagus dan minim noise.
Namun sekarang semakin banyak orang merekam suara cukup dengan ponsel. Tengok saja banyak wartawan lebih memilih memakai ponsel untuk merekam narasumber.
Memang, kualitas perekam suara di ponsel pun semakin bagus. Dan juga kapasitas storagenya bertambah besar untuk menampung banyak rekaman.
Namun sekarang semakin banyak orang merekam suara cukup dengan ponsel. Tengok saja banyak wartawan lebih memilih memakai ponsel untuk merekam narasumber.
Memang, kualitas perekam suara di ponsel pun semakin bagus. Dan juga kapasitas storagenya bertambah besar untuk menampung banyak rekaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar